Sewaktu dulu masih di bangku sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga selesai pada tingkat perguruan tinggi. Kita selayaknya berkeinginan untuk segera mendapatkan pekerjaan dan segera mempunyai income dari jerih payah kita sendiri. Namun setalah kita mendapatkan pekerjaan, seperti pada kehidupan sesosok makhluk "manusia", cenderung masih diselimuti oleh nafsu yang amat menggebu untuk mendapatkan lebih dari takaran yang telah dia dapatkan.
Kecenderungan tersebut masih dapat digolongkan normal, karena itulah manusia yang selalu diliputi rasa ingin tau dan rasa ingin memiliki lebih. Permasalahannya adalah bagaimana mengelola itu semua sehingga dapat berjalan secara lebih efektif dan berdampak positif. Bukan sebaliknya malah membuat kita terdampar ke dalam suatu jurang kehancuran.
Semua individu pasti menginginkan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Semua individu juga pasti menginginkan agar usaha kerja yang telah dilakukan dapat menghasilkan yang maksimal atau sebanding dengan semua tenaga yang telah dilakukannya.
Sesuai dengan prinsip ekonomi, dengan modal yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil keuntungan yang sebesar-besarnya. Jika prinsip ekonomi ini dapat berjalan dengan ideal dan dapat diterapkan dengan mudah dalam kehidupan nyata, tentunya dapat membuat semua orang hidup dengan kecukupan. Namun sayang dalam prakteknya, hal tersebut sangat susah untuk dilaksanakan. Terkadang kenyataan atau realita berjalan sebaliknya, dimana pasti semua orang yang terjun dalam bidan usahanya masing-masing pernah mengalami kerugian.
Kerugian dan keuntungan sendiri sangatlah wajar dalam dunia usaha. Tergantung bagaimana kita menyiasatinya agar semua hikmah dari setiap hasil dari usaha kita dapat dipetik hikmahnya. Sepeti kata pepatah,"kegagalan adalah sesuatu kesuksesan yang tertunda". Dan itulah perkataan yang dapat menggambarkan dari semua artikel yang saya tulis ini. Karena dalam kehidupan ini, secara pribadi saya pernah mengalaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar