Selasa, 13 Januari 2009

Jangan memakai botol untuk isi air mineral sembarangan!

Mungkin beberapa dari orang telah mengetahui akan hal ini. Tapi saya yakin masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Oleh karena itu, artikel ini saya buat. Plastik telah banyak dibuat menjadi berbagai perabotan rumah tangga ataupun untuk kegunaan lainnya. Penyebab banyaknya penggunaan plastik adalah harganya yang murah dan tidak pecah. Plastik juga sering kali dijadikan sebagai wadah makanan.

Salah satu kejadian yang sangat sering kita jumpai adalah digunakannya bekas botol air mineral seperti Aqua, Aquades dan sejenisnya untuk digunakan kemabli sebgai tempat minuman. Karena bila kita sedikit cermat, kita dapat mengetahui apakah plastik yang kita gunakan berbahaya atau tidak. Hal yang dapat kita perhatikan adalah melihat kode yang biasanya terdapat dalam bawah wadah plastik. Kode tersebut menunjukkan dari jenis bahan apa plastik itu dibuat. Kode tersebut berupa segitiga yang terdiri dari 3 anak panah atau dengan huruf yang merupakan singkatan nama bahan pembuat plastik. Dengan mengetahui jenis bahan baku plastik, kita dapat mengetahui apakah jenis tersebut berbahaya terhadap makanan atau tidak.

Berikut keterangan lengkapnya:

Kode angka 01:

Biasanya merupakan wadah/ botol dari minuman mineral dengan warna transparan. Wadah ini khususnya diperuntukan sekali pakai. Karena semakin lama isinya berada dalam kemasan tersebut, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak pula.

Plastik jenis ini tidak boleh digunakan berulang-ulang atau hanya sekali pakai. Habiskan segera isinya, jika tutup wadah telah dibuka. Semakin lama wadah terbuka, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak.


Kode angka 02:

HDPE atau High Density Polyethylene banyak ditemukan sebagai kemasan makanan dan obat yang tidak tembus pandang. Plastik jenis ini digunakan untuk botol kosmetik, obat, minuman, tutup plastik, jeriken pelumas, dan cairan kimia.

Kode angka 03:

PVC atau Polyvinyl Chloride (PVC) sering digunakan pada mainan anak, bahan bangunan, dan kemasan untuk produk bukan makanan. PVC dianggap sebagai jenis plastik yang paling berbahaya. Beberapa negara Eropa bahkan sudah melarang penggunaan PVC untuk bahan mainan anak di bawah tiga tahun.

Kode angka 04:

LDPE atau Low Density Polyethylene (LDPE) sering digunakan untuk membungkus, misalnya sayuran, daging beku, kantong/tas kresek.

Kode angka 05:

PP atau Polypropylene sering digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, margarin, botol shampoo dan botol bayi menggunakan plastik jenis ini.

Kode angka 06:

PS atau Polystyrene termasuk kemasan sekali pakai. Polystyrene merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh. Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene dapat berpindah ke dalam makanan, maka menggunakan bahan ini sebagai wadah makanan tidak dianjurkan. Berupa gelas dan piring makanan styrofoam yang sudah lama dianggap sebagai penyebab kanker, sendok dan garpu, kotak CD.

Kode angka 07:

Yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan plastik yang tidak termasuk dalam 6 kategori diatas. Dalam kategori ini termasuk Polycarbonate yang juga berbahaya bagi tubuh. Tetapi, ada juga bahan yang baik untuk lingkungan karena dapat diurai yang disebut bioplastik yang terbuat dari tepung jagung, kentang, tebu.

PC atau Polycarbonate digunakan untuk botol galon air minum, botol susu bayi, melamin untuk gelas, piring, mangkuk alat makanan. Salah satu bahan perlengkapan makanan dan minuman yang sering digunakan adalah melamin yang tergolong jenis plastik termoset. Plastik jenis ini tergolong dalam “food grade” dan dapat digunakan sampai 140ยบ C.



Jadi yang perlu digaris dibawahi dari uraian di atas adalah botol yang aman digunakan kembali secara langsung oleh konsumen adalah yang berkode 2,4,5!

1 komentar:

poe mengatakan...

itu Artikel bagus banget
makasih yach atas infox

artikel tentang proses LPG
itu punya saya sendiri
dapat dari hasil Kerja praktek di Pertamina UP V Balikpapan

Kebetulan saya masih kuliah si Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan

atau biasa disingkat dengan STT-MIGAS Balikpapan